Hmmmm....
Anak Nakal salah siapa? Salah gw? Salah temen-temen gw?
(begitulah kalo kata anak-anak ABG),, eh ngga loh, istilah itu udah ga ada sekarang, udah berganti Ciyuuss,, Miapah,,??
Aduh tapi it's not good, bukan untuk dibahas sekarang, kita tunggu session selanjutnya buat bahas istilah A to the Lay ALAY.
Kembali ke Laptop!
Anak Nakal salah siapa? Salah gw? Salah temen-temen gw?
(begitulah kalo kata anak-anak ABG),, eh ngga loh, istilah itu udah ga ada sekarang, udah berganti Ciyuuss,, Miapah,,??
Aduh tapi it's not good, bukan untuk dibahas sekarang, kita tunggu session selanjutnya buat bahas istilah A to the Lay ALAY.
Kembali ke Laptop!
Tadi sempet buka salah satu grup di facebook, disitu lagi ngebahas soal foto anak sekolah (ga tau anak sekolah atau bukan yang pasti dia pake seragam) terus digiring ke kantor polisi gara-gara ribut (tawuran) dan kedapatan membawa senjata tajam.
Disitu banyak orang (tua) yang mengomentari foto tersebut, dan dibaca-baca sebagian besar menyalahkan si anak tersebut. Apa benar jika anak nakal itu kesalahan dirinya sendiri? Atau mungkinkah kesalahan pola asuh dan pola didik dari orang tua dan gurunya?
Kalo saya punya opini sih yah, mungkin kenalan anak tersebut dipicu oleh beberapa faktor, diantaranya faktor keluarga, sekolah dan lingkungan pergaulannya.
Jika ada anak yang memiliki tingkat kenalan semacam ini, katanya akibat kesalahan dalam pola didik orang tuanya yang tidak pernah memberikan keteladanan secara perilaku. Terkadang orang tua hanya menganggap bahwa yang terpenting adalah bagaimana caranya agar bisa memberikan fasilitas (materi) yang terbaik bagi anaknya agar bisa hidup layak, padahal mereka lupa bahwa anak itu butuh interaksi dan bimbingan dari orang tuanya yang nantinya akan membentuk pola pikir dan kebiasaan anak tersebut.
Selain itu di sekolah pun, terkadang seorang guru pada saat memberikan pendidikan pada muridnya, beliau secara sadar atau tidak hanya bertujuan pada penyampaian/penuntasan materi pelajaran saja. Para guru tersebut lupa bahwa anak juga butuh didikan akhlaq yang baik, butuh tauladan yang indah.
Dalam berinteraksi di lingkungan luar rumah dan sekolahpun si anak harus tetap mendapatkan bimbingan jangan sampai apa yang telah diajarkan di rumah dan di sekolah menjadi tidak berarti karena pergaulan yang tidak cukup baik di luar.
Sejatinya anak adalah titipan yang harus orangtua pertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT, maka dari itu mari kita didik anak-anak kita untuk menjadi anak yang sholeh dan sholeha, yang akan selalu mendoakan orang tuanya dan meringankan orang tuanya di hari akhir.
Aaamiin