Sabtu, 08 September 2012

Rembulan Tenggelam di Wajahmu


Rembulan Tenggelam di Wajahmu

 " Lima pertanyaan itu terjawab dengan ceceran kisah yang tak ia ketahui. "



Judul : Rembulan Tenggelam di Wajahmu

Pengarang : Tere-liye
Jenis : Fiksi
Kolasi : iv+427 halaman; 14 x 20 cm
Penerbit : Republika
Harga : Rp60.000.00

Sinopsis

"Tutup mata kita. Tutup pikiran kita dari carut-marut kehidupan. Mari berpikir takjim sejenak. Bayangkan saat ini ada satu malaikat bersayap indah datang kepada kita, lantas lembut berkata, 'Aku memberikan kau kesempatan hebat. Lima kesempatan untuk bertanya tentang rahasia kehidupan, dan aku akan menjawabnya langsung sekarang. Lima pertanyaan. Apakah pertanyaan pertamamu?'... " 

Sebuah novel yang menceritakan Ray, sebagai tokoh utama yang telah mencapai umur terakhirnya, sakit terkapar di atas ranjang. Kisah yang menuturkan kisah flashback hidupnya, di bimbing oleh seorang  yang berwajah cerah dan menyenangkan, sebelum ia menemui ajal.
 
Dalam perjalanannya kembali menelusuri kehidupannya sejak dilahirkan hingga ia menjadi tumbuh dewasa dan seperti asalnya, tergeletak sakit di atas ranjang. Seorang Ray, menemukan banyak ceceran kisah yang tidak ia ketahui, kisah - kisah yang sangat berkaitan dengan hidupnya.

Ya, dalam bimbingan seorang wajah menyenangkan inilah akhirnya ia mengetahui jawaban dari lima pertanyaan dalam hidupnya, Apakah cinta itu? Apakah hidup ini adil? Apakah kaya adalah segalanya? Apakah kita memiliki pilihan dalam hidup? Apakah makna kehilangan?
Lima pertanyaan itu terjawab dengan ceceran kisah yang tak ia ketahui.

========

Novel ini sungguh sangat penuh dengan makna kehidupan yang tak pernah kita sadari, yah hidup ini memang sungguh penuh dengan misteri. Saya sampai terharu membacanya, ini fiksi, namun terasa sangat nyata, gaya bahasa Tere-Liye selalu mampu membawa kita seakan ada dalam ceritanya.

Dari 5 pertanyaan yang Ray selalu tanyakan, sedikit kesimpulan dari jawaban-jawaban seseorang dengan wajah menyenangkan itu akan saya uraikan.

Pertanyaan Pertama : Apakah kita memiliki pilihan hidup ?

Kita memang memiliki pilihan dalam hidup, hanya saja, semuanya tidak dapat menyalahi takdir yang telah tergoreskan. Itu semua sudah menjadi ketentuan. Bagi manusia, hidup ini adalah sebab akibat yang membentuk peta dengan ukuran raksasa. Kehidupanmu menyebabkan perubahan garis kehidupan orang lain, kehidupan orang lain mengakibatkan perubahan garis kehidupan orang lainnya, kemudian entah siklus pada keberapa kembali lagi ke garis kehidupanmu.

Pertanyaan Kedua :  Apakah hidup ini adil?

Ya, hidup ini sangatlah adil, namun terkadang manusia secara disadari atau tidak sering kali menyalahkan orang lain atas nasib buruk yang menimpamu, padahal itu tidak seharusnya dilakukan. Keadilan mengambil berjuta bentuk, bahkan orang-orang terpilih sekalipun terkadang lalai untuk mengenali bentuk-bentuk keadilan itu, karena kita selalu berusaha mengenalinya dari sisi yang kasat mata. Lantas dengan tidak mengenalinya kemudian kau dapat mengatakan bahwa Tuhan dan hidup ini tidak adil?

Sayang sekali kita selalu menurutkan perasaan dalam urusan ini. Kita selalu berprasangka buruk dan membiarkan hati menduga-duga dan mulai menyalahkan, mengutuk semuanya kemudian dengan teganya menjadikan kesalahan orang lain sebagai pembenaran atas tingkah laku keliru kita.

Keadilan akan datang pada waktunya, pembalasan hari akhir itu nyata.

Pertanyaan Ketiga : Apakah Makna Kehilangan?

Apapun bentuk kehilangan itu, ketahuilah cara terbaik untuk memahaminya adalah selalu dari sisi yang pergi, bukan dari sisi yang ditinggalkan. 

Kalau kau memaksakan diri memahaminya dari sisimu, maka kau akan mengutuk Tuhan, hanya mengembalikan kenangan masa-masa gelap itu. Bertanya apakah belum cukup semua penderitaan yang kau alami.

Seseorang yang memiliki tujuan hidup, maka baginya tidak akan ada pertanyaan tentang kenapa Tuhan selalu mengambil sesuatu yang menyenangkan darinya, kenapa dia harus dilemparkan lagi ke kesedihan. Baginya semua proses yang ia alami, baik menyakitkan maupun menyedihkan, semuanya untuk menjemput tujuan itu.

Pertanyaan Keempat : Apakah kaya adalah segalanya?

Orang-orang yang mencintai dunia tidak akan pernah merasa puas. Tapi orang-orang bijak, orang-orang yang berhasil menghaluskan hatinyaa secemerlang mungkin, membuat hatinya bagai cermin, maka dia bisa merasakan kebahagiaan melebihi orang terkaya sekalipun.

Orang-orang yang keterlaluan mencintai dunia, tetap tidak akan pernah menemukan jawaban dari dunia

Pertanyaan Kelima : Apakah cinta itu?

Mencintai adalah bersyukur
Ketika kau merasa hidupmu menyakitkan dan merasa muak dengan semua penderitaan, maka itu saatnya kau harus melihat ke atas, pasti ada kabar baik untukmu, janji-janji masa depan. Dan sebalikan ketika kau merasa hidupmu menyenangkan dan selalu merasa kurang dengan semua kesenangan maka itulah saatnya kau harus melihat ke bawah, pasti ada yang lebih tidak beruntung darimu. Hanya sesederhana itu. Dengan begitu, kau akan selalu pandai bersyukur.

Novel yang bisa menyentuh dan menyadarkan hati ini, bawa hidup ini indah dah sederhana.

2 komentar:

  1. Balasan
    1. Maaf kemaren belum selesai, sekarang sudah saya update, silahkan dibaca kembali yah :D

      Hapus