Nathaniela Pavita

My Niece, 4 years old

Masjid Agung Al Hurriyyah Cicurug Sukabumi

Digagas Sejak 1942, dapat memuat 1.500 Jamaah. Merupakan pusat kegiatan agama islam di Cicurug Sukabumi

Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Love this Quote : "Biarlah aku luruh ke bumi seperti sehelai daun... daun yang tidak pernah membenci angin meski harus terenggutkan dari tangkai pohonnya" - Tere-Liye

Firework

I Love this lyric from Katy Perry : " Maybe you're reason why all the doors are closed, So you could open one that leads you to the perfect road, Like a lightning bolt, your heart will blow, And when it's time, you'll know

Flowers

"Love is the answer, and you know that for sure; Love is a flower, you've got to let it grow." - John Lennon

Sabtu, 23 Oktober 2010

Kala Sebuah Keraguan Menyapa Hati Sang Mentari

Benarkah? Benarkah yang ia katakan?
Ragu, ragu dan ragu yang kini masih terus berkecamuk dalam hati dan pikiranku.

Ah... aku tak tahu, haruskah aku masih meragu pada setiap ucapannya yang selalu dapat menghiburku itu? Haruskah aku masih tetap meragukan setiap sorot matanya yang meneduhkan itu?
Harusnya akupun berpikir dalam-dalam saat keraguan datang menghampiriku, harusnya aku berpikir, benar-benar berpikir, apakah pernah tersirat dalam benaknya sebuah keraguan tentang diriku? Yaa... harusnya begitu, harusnya aku percaya padanya, agar diapun  menyimpan sebuah kepercayaan itu padaku, harusnya aku tak selalu mengucap kata ragu itu, yang seakan tak menghargai setiap hembusan nafas yang ia hembuskan demi meyakinkanku.

Kenapa ragu itu selalu datang menghampiriku? Apakah karena sang waktu yang masih belum lama menghinggapi? Apakah sang waktu membuat sang mentari selalu ragu? Apakah harus selalu sang waktu yang menjadi alasan?

Waktu?
Tapi bukankah sang mentari pernah berkata "Bukan Waktu yang menentukan perasaan tapi yang menentukan adalah perasaan itu sendiri"
Benar, bukan waktu yang menentukan, tapi perasaan, sampai kapan kita akan mengejar waktu, sedangkan waktu itu sendiri tak akan pernah terkejar oleh kita? Harusnya aku berpikir begitu, berpikir bahwa kita tak bisa mengejar waktu, semakin lama kita mengunggu waktu, makin banyak kesia-siaan yang akan kita dapati, semakin kita terus menunggu waktu dan tak pedulikan mereka yang slalu menunggu kita, maka mereka akan hilang dan menjauh bersama sang waktu yang tak pernah menghampiri kita. 

Berhentilah berpikir tentang waktu yang panjang wahai sang mentari, berpikirlah tentang hari ini, tentang apa yang akan kulakukan hari ini yang akan menentukan waktuku nanti, jangan terus berpikr tentang waktu yang nanti yang tak pernah kita tahu apa yang terjadi, lakukanlah hari ini, percayalah pada setiap kebaikan dan ketulusan di hari ini, Tetaplah percaya, hilangkan keraguan itu hari ini, termasuk segala keraguan padanya, sekalipun kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi di waktu nanti.

Yang terpenting "Kau Jaga Slalu Hatimu"

Pendamping Impian

Inilah pendamping impian itu, pendamping hidup yang mungkin juga menjadi impian para wanita lainnya. Aku tak pernah tahu kapan aku akan mendapatkan dia. Aku hanya akan mencarinya tanpa memaksa untuk mendapatkannya.,karena ini hanya sebuah impian, karena dengan siapapun nantinya aku akan hidup aku akn bersyukur pada Tuhanku yang telah mengkaruniakannnya untukku.
Inilah impianku, semoga kutemui harapanku pada pendampingku kelak.

Bukan cowok borjuis yang dimodali bergepok uang oleh bokap-nyokap, bukan juga  lelaki tampan yang selalu memamerkan dada bidang dan otot kuat, padahal tak ada isi apapun dibalik tubuh kekar itu hanya seonggok daging keras berisi otot, yang mungkin justru otaknya tak berisi apapun, seakan-akan mereka terlalu sibuk merawat tubuh sehingga lupa memelihara otak. Bukan pula lelaki yang bagai guru, yang selalu mengajarkan banyak hal bagi muridnya yang belum tahu apa-apa..
ku butuhkan lelaki yang bisa menjagaku jika diperlukan, sekaligus memerlukanku untuk menjaganya., yang ku butuhkan adalah lelaki yang berani meminta bantuannya jika memang diperlukan, dan yang kubutuhkan adalah lelaki yang menganggap ku ada, lelaki yang berani dan mampu berbagi.
seperti dalam kutipan sebuah buku, seorang wanita menginginkan lelaki yang tak sempurna, sehingga dia bisa mengisi ketidaksempurnaan itu, agar dia punya arti di dalam hidup lelakinya itu, arti yang sama besar dengan keberadaan lelaki itu dalam hidupnya.  Hal-hal lain, serupa wajah tampan tubuh seksi atletis hanyalah ekstra bonus bukan prioritas utama baginya. 
Yah ternyata apa yang dia inginkan itu benar, jangan pernah kita mengharapkan seseorang yang sempurna untuk menjadi pendamping kita, tapi carilah yang tak sempurna agar kita bisa melengkapi ketidaksempurnaan itu. karena  andai kita sadari bahwa betapa indahnya ketika ketidaksempurnaan itu terlengkapi, terlengkapi oleh cinta terlengkapi oleh dua hati yang saling jujur dan percaya. Hati yang saling menghargai, hati yang selalu berbagi.
Berbahagialah bagi mereka yang telah menempuh fase itu dan bagi kita yang masih bermimpi mencapai fase tersebut berdoalah kelak dipertemukan dengan pendamping impian itu.
(Tapi ingat jangan memaksakan, terimalah apa adanya, syukuri apa yang telah Tuhan beri!)

*hasil baca buku pendamping impian

Jumat, 22 Oktober 2010

Kala Sang Mentari Mengegois

Egois, ya.. egoisku menyesakkan hatiku sendiri bahkan yang lebih parah egoisku ini membuat orang lain terbelenggu, ah betapa beraninya diri ini menyuruh dia melupakan sahabat-sahabat terbaiknya, padahal aku hanya orang baru yang menyentuh hidupnya, aku yang belum berarti apa-apa tapi sudah dengan beraninya menyuruh dia mengikuti keegoisanku yang bagai anak kecil ini.

Aaarrgghhh.. bodohnya aku ini, harusnya  aku bisa lebih dewasa menghadapi ini semua, harusnya aku bisa lebih menerima keadaannya, harusnya aku bisa mengerti dia dan kehidupannya, harusnya aku ikut larut dalam kehidupannya, harusnya akupun iku mengenal sahabat-sahabatnya, agar aku bisa tahu kenapa ia sampai selalu meninggikan sahabat-sahabatnya itu, bukannya malah mengharapkan agar ia tak melupakannya. Bodohnya aku, ketika ketakutan di masa lalu menghantuiku, ketakutan yang amat membelenggu orang lain, ketakutan bodoh yang tak masuk akal

Tapi aku tak menyangka semudah itu ia memaafkan kegoisanku ini? Yaa Tuhan, harusnya aku bersyukur pada-Mu telah kau karuniakan ia untuk sejenak mengisi hidupku. Sejenak? Entahlah, aku tak tahu apa sema ini hanya akn berjudul sejenak atau selamanya, yang psti Tuhan benar-benar memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.

Ia memang bukan pria idaman itu, tapi seperti yang pernah kukatakan dalam tulisanku sebelumnya, itu hanya impian tak perlu memaksa ketika kita mendaptkannya dan sekarang aku mengerti betapa Tuhan ingin yang terbaik untuk kita. Tuhan anugerahkan dirinya dalam kehidupanku, semoga ia adalah utusan Tuhan yang bisa membuatku lebih menghargai hidup, mendewasakanku dan segala pandanganku.