Benarkah? Benarkah yang ia katakan?
Ragu, ragu dan ragu yang kini masih terus berkecamuk dalam hati dan pikiranku.
Ah... aku tak tahu, haruskah aku masih meragu pada setiap ucapannya yang selalu dapat menghiburku itu? Haruskah aku masih tetap meragukan setiap sorot matanya yang meneduhkan itu?
Harusnya akupun berpikir dalam-dalam saat keraguan datang menghampiriku, harusnya aku berpikir, benar-benar berpikir, apakah pernah tersirat dalam benaknya sebuah keraguan tentang diriku? Yaa... harusnya begitu, harusnya aku percaya padanya, agar diapun menyimpan sebuah kepercayaan itu padaku, harusnya aku tak selalu mengucap kata ragu itu, yang seakan tak menghargai setiap hembusan nafas yang ia hembuskan demi meyakinkanku.
Kenapa ragu itu selalu datang menghampiriku? Apakah karena sang waktu yang masih belum lama menghinggapi? Apakah sang waktu membuat sang mentari selalu ragu? Apakah harus selalu sang waktu yang menjadi alasan?
Waktu?
Tapi bukankah sang mentari pernah berkata "Bukan Waktu yang menentukan perasaan tapi yang menentukan adalah perasaan itu sendiri"
Benar, bukan waktu yang menentukan, tapi perasaan, sampai kapan kita akan mengejar waktu, sedangkan waktu itu sendiri tak akan pernah terkejar oleh kita? Harusnya aku berpikir begitu, berpikir bahwa kita tak bisa mengejar waktu, semakin lama kita mengunggu waktu, makin banyak kesia-siaan yang akan kita dapati, semakin kita terus menunggu waktu dan tak pedulikan mereka yang slalu menunggu kita, maka mereka akan hilang dan menjauh bersama sang waktu yang tak pernah menghampiri kita.
Berhentilah berpikir tentang waktu yang panjang wahai sang mentari, berpikirlah tentang hari ini, tentang apa yang akan kulakukan hari ini yang akan menentukan waktuku nanti, jangan terus berpikr tentang waktu yang nanti yang tak pernah kita tahu apa yang terjadi, lakukanlah hari ini, percayalah pada setiap kebaikan dan ketulusan di hari ini, Tetaplah percaya, hilangkan keraguan itu hari ini, termasuk segala keraguan padanya, sekalipun kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi di waktu nanti.
Yang terpenting "Kau Jaga Slalu Hatimu"
0 komentar:
Posting Komentar