Nathaniela Pavita

My Niece, 4 years old

Masjid Agung Al Hurriyyah Cicurug Sukabumi

Digagas Sejak 1942, dapat memuat 1.500 Jamaah. Merupakan pusat kegiatan agama islam di Cicurug Sukabumi

Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Love this Quote : "Biarlah aku luruh ke bumi seperti sehelai daun... daun yang tidak pernah membenci angin meski harus terenggutkan dari tangkai pohonnya" - Tere-Liye

Firework

I Love this lyric from Katy Perry : " Maybe you're reason why all the doors are closed, So you could open one that leads you to the perfect road, Like a lightning bolt, your heart will blow, And when it's time, you'll know

Flowers

"Love is the answer, and you know that for sure; Love is a flower, you've got to let it grow." - John Lennon

Kamis, 20 September 2012

Opini : Masalah Anak Nakal, Jadi Salah Siapa?


Hmmmm.... 
Anak Nakal salah siapa? Salah gw? Salah temen-temen gw?
(begitulah kalo kata anak-anak ABG),, eh ngga loh, istilah itu udah ga ada sekarang, udah berganti Ciyuuss,, Miapah,,??
Aduh tapi it's not good, bukan untuk dibahas sekarang, kita tunggu session selanjutnya buat bahas istilah  A to the Lay ALAY.

Kembali ke Laptop!
Tadi sempet buka salah satu grup di facebook, disitu lagi ngebahas soal foto anak sekolah (ga tau anak sekolah atau bukan yang pasti dia pake seragam) terus digiring ke kantor polisi gara-gara ribut (tawuran) dan kedapatan membawa senjata tajam.

Disitu banyak orang (tua) yang mengomentari foto tersebut, dan dibaca-baca sebagian besar menyalahkan si anak tersebut. Apa benar jika anak nakal itu kesalahan dirinya sendiri? Atau mungkinkah kesalahan pola asuh dan pola didik dari orang tua dan gurunya? 

Kalo saya punya opini sih yah, mungkin kenalan anak tersebut dipicu oleh beberapa faktor, diantaranya faktor keluarga, sekolah dan lingkungan pergaulannya.

Jika ada anak yang memiliki tingkat kenalan semacam ini, katanya akibat kesalahan dalam pola didik orang tuanya yang tidak pernah memberikan keteladanan secara perilaku. Terkadang orang tua hanya menganggap bahwa yang terpenting adalah bagaimana caranya agar bisa memberikan fasilitas (materi) yang terbaik bagi anaknya agar bisa hidup layak, padahal mereka lupa bahwa anak itu butuh interaksi dan bimbingan dari orang tuanya yang nantinya akan membentuk pola pikir dan kebiasaan anak tersebut.

Selain itu di sekolah pun, terkadang seorang guru pada saat memberikan pendidikan pada muridnya, beliau secara sadar atau tidak hanya bertujuan pada penyampaian/penuntasan materi pelajaran saja. Para guru tersebut lupa bahwa anak juga butuh didikan akhlaq yang baik, butuh tauladan yang indah.

Dalam berinteraksi di lingkungan luar rumah dan sekolahpun si anak harus tetap mendapatkan bimbingan jangan sampai apa yang telah diajarkan di rumah dan di sekolah menjadi tidak berarti karena pergaulan yang tidak cukup baik di luar. 

Sejatinya anak adalah titipan yang harus orangtua pertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT, maka dari itu mari kita didik anak-anak kita untuk menjadi anak yang sholeh dan sholeha, yang akan selalu mendoakan orang tuanya dan meringankan orang tuanya di hari akhir.

Aaamiin 

Selasa, 18 September 2012

Nathaniela Pavita, My 1st Niece



 
Nathaniela Pavita
My Niece, 4 years old (2012)
Susah banget deh ngambil foto anak ini, hmmm penuh perjuangan cyiinn.... Waktu itu iseng-iseng aja pas ngabuburit dan dia lagi pake baju barunya, yaa dengan penuh rayuan gombal #eeaaa akhirnya gue bisa dapetin ini foto anak satu hihihihi...

Mau dapetin senyum kayak gini tuh cuma sekali-kalinya, eh abis gitu susah banget alhasil foto-foto yang lainnya kacau deh >o<


Nathaniela Pavita
My Niece, 4 years old (2012)  










Ntar deh yee diapdet lagi foto-foto hasil rayuannya :D

Senin, 10 September 2012

Rumput Tetangga Tidak Selalu Lebih Hijau

Ternyata setelah dipikir-pikir, hidup gue itu penuh dengan kebebasan.

Bener banget, gue ngerasa bebas untuk memilih segala apa yang gue mau (yaa meskipun harus mengikuti pilihan yang ada  hahaha :D)


Hmmm.. misalnya aja gue bebas tuh milih mau sekolah dimana, bebas milih temen main, bebas juga ngambil ekskul di sekolah. Terus gue juga bebas nentuin mau kerja dimana dan kuliah dimana (meskipun dengan keterbatasan dana :p). Hahaha tapi gue bangga aja tuh soalnya itu semua dari hasil kerja keras gue sendiri dengan bantuan doa dan semangat dari keluarga tercita :*


Meskipun bebas dalam keterbatasan, no offense loh tapi gue ngerasa lebih beruntung dari mereka-mereka yang dari segi materi tidak terbatas, tapi musti ngikutin semua keinginan orang tua. Musti nurutin buat kuliah disana lah, bertemen sama siapalah, ambil program studi ini, musti ikut kursus macem-macem, musti nerusin usaha keluarga, musti bla bla bla... dan lebRumih parahnya kalo mau married pun musti ngikutin pilihan orang tua #Jleb


Gue sih ga mau kalo hidup tanpa kebebasan buat memilih kayak gitu. Orang tua memang yang memfasilitasi kita dan ingin yang terbaik buat kita. Tapi kalo kita terus-terusan dipilihin kayak gitu, kapan donk kita bisa menggunakan 'Hak Pilih' kita? Kapan donk kita bakal ngerasain bangga ketika pilihan kita bener dan ngerasa nyesel kalo pilihan kita ternyata salah kemudian ngambil hikmah dari kesalahan itu?

Tapi gak sedikit juga sih orang sukses karena arahan dan pilihan dari orang tuanya itu... Yaaa itu semua tergantung dari kita yang menjalani. Gue mikir kayak gitu karena gue ga tau rasanya dan bukannya gue mau menyungging orang lain loh, gue cuma mau berbagi aja sama kalian semua bahwa hidup itu antara pilihan dan resiko. Gue jadi orang yang bebas tapi terbatas, sedangkan mereka terbatas tapi berfasilitas. Dua-duanya ada positifnya juga ada resikonya, dan itulah hidup, kembali lagi kita untuk memilih bagaimana kehidupan itu akan kita jalani.


Apakah kalian juga punya cerita dan berpendapat sama kayak gue?

Yang pasti gue ngerasa bersyukur banget dengan kehidupan bebas terbatas gue ini :D
dan 'Rumput Tetangga' tidak selamanya lebih hijau \O/


Sabtu, 08 September 2012

Perumahan Griya Arta Yasya

PERUMAHAN GRIYA ARTA YASYA
"Tempat Strategis, Harga Minimalis"



Rumah dengan desain minimalis dan tempat yang strategis sangat diminati bagi masyarakat masa kini. Rumah tidak hanya merupakan tempat tinggal, tetapi juga dapat dijadikan sebagai tempat untuk melepas lelah setelah seharian beraktivitas. Banyak orang berpendapat bahnya rumah yang nyaman harus identik dengan kemewahan serta memiliku ukuran yang besar, namun rumah minimalis pun dapat kita jadikan hunian yang nyaman dan menenangkan.


Perumahan Griya Arta Yasya, yang terletak di Cimenteng desa Sukamulya kecamatan Cikembar kabupaten Sukabumi, merupakan hunian yang memiliki tempat strategis dengan harga minimalis. Perumahan yang tidak hanya untuk hunian, tetapi juga dapat dijadikan sebagai investasi, karena berada tepat di tepi jalan negara dan tepat di sebrang kawasan industri.
T. 29/66






Developer : CV MELL - Sukabumi

Marketing Office :
Perumahan Griya Arta Yasya Blok E - 8, Cimenteng
Desa Sukamulya, kec. Cikembar
Sukabumi

Contact :
02667010010
081572127733
087820705551
081282172552




Rembulan Tenggelam di Wajahmu


Rembulan Tenggelam di Wajahmu

 " Lima pertanyaan itu terjawab dengan ceceran kisah yang tak ia ketahui. "



Judul : Rembulan Tenggelam di Wajahmu

Pengarang : Tere-liye
Jenis : Fiksi
Kolasi : iv+427 halaman; 14 x 20 cm
Penerbit : Republika
Harga : Rp60.000.00

Sinopsis

"Tutup mata kita. Tutup pikiran kita dari carut-marut kehidupan. Mari berpikir takjim sejenak. Bayangkan saat ini ada satu malaikat bersayap indah datang kepada kita, lantas lembut berkata, 'Aku memberikan kau kesempatan hebat. Lima kesempatan untuk bertanya tentang rahasia kehidupan, dan aku akan menjawabnya langsung sekarang. Lima pertanyaan. Apakah pertanyaan pertamamu?'... " 

Sebuah novel yang menceritakan Ray, sebagai tokoh utama yang telah mencapai umur terakhirnya, sakit terkapar di atas ranjang. Kisah yang menuturkan kisah flashback hidupnya, di bimbing oleh seorang  yang berwajah cerah dan menyenangkan, sebelum ia menemui ajal.
 
Dalam perjalanannya kembali menelusuri kehidupannya sejak dilahirkan hingga ia menjadi tumbuh dewasa dan seperti asalnya, tergeletak sakit di atas ranjang. Seorang Ray, menemukan banyak ceceran kisah yang tidak ia ketahui, kisah - kisah yang sangat berkaitan dengan hidupnya.

Ya, dalam bimbingan seorang wajah menyenangkan inilah akhirnya ia mengetahui jawaban dari lima pertanyaan dalam hidupnya, Apakah cinta itu? Apakah hidup ini adil? Apakah kaya adalah segalanya? Apakah kita memiliki pilihan dalam hidup? Apakah makna kehilangan?
Lima pertanyaan itu terjawab dengan ceceran kisah yang tak ia ketahui.

========

Novel ini sungguh sangat penuh dengan makna kehidupan yang tak pernah kita sadari, yah hidup ini memang sungguh penuh dengan misteri. Saya sampai terharu membacanya, ini fiksi, namun terasa sangat nyata, gaya bahasa Tere-Liye selalu mampu membawa kita seakan ada dalam ceritanya.

Dari 5 pertanyaan yang Ray selalu tanyakan, sedikit kesimpulan dari jawaban-jawaban seseorang dengan wajah menyenangkan itu akan saya uraikan.

Pertanyaan Pertama : Apakah kita memiliki pilihan hidup ?

Kita memang memiliki pilihan dalam hidup, hanya saja, semuanya tidak dapat menyalahi takdir yang telah tergoreskan. Itu semua sudah menjadi ketentuan. Bagi manusia, hidup ini adalah sebab akibat yang membentuk peta dengan ukuran raksasa. Kehidupanmu menyebabkan perubahan garis kehidupan orang lain, kehidupan orang lain mengakibatkan perubahan garis kehidupan orang lainnya, kemudian entah siklus pada keberapa kembali lagi ke garis kehidupanmu.

Pertanyaan Kedua :  Apakah hidup ini adil?

Ya, hidup ini sangatlah adil, namun terkadang manusia secara disadari atau tidak sering kali menyalahkan orang lain atas nasib buruk yang menimpamu, padahal itu tidak seharusnya dilakukan. Keadilan mengambil berjuta bentuk, bahkan orang-orang terpilih sekalipun terkadang lalai untuk mengenali bentuk-bentuk keadilan itu, karena kita selalu berusaha mengenalinya dari sisi yang kasat mata. Lantas dengan tidak mengenalinya kemudian kau dapat mengatakan bahwa Tuhan dan hidup ini tidak adil?

Sayang sekali kita selalu menurutkan perasaan dalam urusan ini. Kita selalu berprasangka buruk dan membiarkan hati menduga-duga dan mulai menyalahkan, mengutuk semuanya kemudian dengan teganya menjadikan kesalahan orang lain sebagai pembenaran atas tingkah laku keliru kita.

Keadilan akan datang pada waktunya, pembalasan hari akhir itu nyata.

Pertanyaan Ketiga : Apakah Makna Kehilangan?

Apapun bentuk kehilangan itu, ketahuilah cara terbaik untuk memahaminya adalah selalu dari sisi yang pergi, bukan dari sisi yang ditinggalkan. 

Kalau kau memaksakan diri memahaminya dari sisimu, maka kau akan mengutuk Tuhan, hanya mengembalikan kenangan masa-masa gelap itu. Bertanya apakah belum cukup semua penderitaan yang kau alami.

Seseorang yang memiliki tujuan hidup, maka baginya tidak akan ada pertanyaan tentang kenapa Tuhan selalu mengambil sesuatu yang menyenangkan darinya, kenapa dia harus dilemparkan lagi ke kesedihan. Baginya semua proses yang ia alami, baik menyakitkan maupun menyedihkan, semuanya untuk menjemput tujuan itu.

Pertanyaan Keempat : Apakah kaya adalah segalanya?

Orang-orang yang mencintai dunia tidak akan pernah merasa puas. Tapi orang-orang bijak, orang-orang yang berhasil menghaluskan hatinyaa secemerlang mungkin, membuat hatinya bagai cermin, maka dia bisa merasakan kebahagiaan melebihi orang terkaya sekalipun.

Orang-orang yang keterlaluan mencintai dunia, tetap tidak akan pernah menemukan jawaban dari dunia

Pertanyaan Kelima : Apakah cinta itu?

Mencintai adalah bersyukur
Ketika kau merasa hidupmu menyakitkan dan merasa muak dengan semua penderitaan, maka itu saatnya kau harus melihat ke atas, pasti ada kabar baik untukmu, janji-janji masa depan. Dan sebalikan ketika kau merasa hidupmu menyenangkan dan selalu merasa kurang dengan semua kesenangan maka itulah saatnya kau harus melihat ke bawah, pasti ada yang lebih tidak beruntung darimu. Hanya sesederhana itu. Dengan begitu, kau akan selalu pandai bersyukur.

Novel yang bisa menyentuh dan menyadarkan hati ini, bawa hidup ini indah dah sederhana.